Pengalaman Seru Berkendara Motor ke Puncak
Selasa, Oktober 25, 2011
Bosan dengan suasana kota Jakarta yang penuh dengan kendaraan,
macet dan banyaknya polusi, membuat saya terpikirkan untuk berefreshing ria ke
puncak.
Saya kepuncak sabtu kemarin, bersama dengan teman sekantor
saya. Karena di kantor sedang tidak ada kerjaan, pada saat itu kami hanya
bercanda-canda untuk pergi kepuncak tapi, entah mengapa akhirnya kami setuju
untuk pergi ke kota yang sejuk itu.
Hanya dengan tekad yang kuat dan tanpa dilengkapi dengan
perlengkapan-perlengkapan seperti jaket yang tebal, jas hujan, maupun kocek
yang banyak, kami tetap berangkat. Memang untuk menuju kesana tidak memerlukan
banyak duit, namun kita sudah bisa menikmati indahnya pemandangan alam yang
sangat hijau dan sejuk.
Kami kepuncak dengan melewati arus darat, yaitu dengan
menggunakan satu buah motor. Jalan yang kami lewati yaitu dari arah Sawangan
dan kemudian berlanjut ke parung dan bogor.
Karena sudah lama sekali kami tidak berkendara dengan motor
kepuncak dan biasanya kami menggunakan mobil, secara tidak sengaja teman saya
yang terbiasa membawa mobil masuk ke jalur Tol. Waduh kacau.
Dan pada akhirnya
kesalahan kami dilihat oleh polisi yang berada disana dan pada akhirnya kami
ditilang.
Dengan alasan ingin ikut pengajian di masjid At Ta’awun di
puncak, teman saya mencoba untuk berdamai dengan polisi setempat, dan setelah itu
akhirnya kami bebas dan melanjutkan kembali.
Dengan kecepatan 100km/jam kami bergegas cepat-cepat ingin
berfoto ria di kebun teh, namun apa daya ternyata saat itu awan mendung dan
kami kesorean dan tidak mendapatkan sinar matahari. Karena sudah pasrah dengan
kenyataan yang ada, pada akhirnya kami memustuskan untuk pulang.
Namun ternyata memang kami masih kurang beruntung lagi. Tiba-tiba
disana hujan lebat dan kami tidak membawa jas hujan. Karena hari sudah sangat
malam maka kami akhrinya memutuskan untuk berhujan-hujanan dan dampaknya saya
demam dan masuk angin.
Walaupun tujuan kami tidak berhasil, tapi kami mendapatkan
hikmah dari kejadian ini.
Ternyata kemanapun tujuannya harus dipersiapkan terlebih
dahulu, karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi nanti, jadi lebih baik
sedia payung sebelum hujan.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjP0vNc_0QJTp-EyRMHidqSyanbbycXiZo_JLSYK4LXB7pxs80qOcTJFucmlkBjm8EcMOdh-A6GaB5BwxO4oU6QRPU0l7YW2JkE14wkjwI5ROHvLoxvifVqNdS_kmshDXowW1KiIhlC9Fc/s1600/Puncak1.jpg
Posting Komentar